Prinsip-Prinsip dalam Sintesis Senyawa Organik (II)
Retrosynthetic analysis
Melanjutkan
dari materi sebelumnya mengenai prinsip-prinsip sintesis senyawa organik, kali
ini saya akan membahas tentang retrosynthetic analisis yang mana masih termasuk
dalam sintesis senyawa organik, namun dari senyawa yang sudah ada menjadi
senyawa yang lebih sederhana. Jadi hampir mirip dengan synthesis namun kebalikannya.
Retrosynthesis
ini sendiri diartikan sebagai teknik untuk mensintesis senyawa organik
kompleks, namun Molekul targetnya yang akan mengalami reduksi atau bisa
diartikan disederhanakan menjadi senyawa yang lebih sederhana, bahkan bisa saja
bahan dasarnya. Jadi dalam retrosynthetis ini senyawa yang cukup kompleks akan
mengalami transformasi menjadi senyawa yang lebih sederhana. Yang mana dalam
melakukannya kita perlu mengetahui yang namanya strategi dan juga taktik. Strategi
sendiri mengacu pada rencana umum untuk mensintesis target molekul melalui
retrosintesis dengan panah retrosintesis yang akan memberikan gagasan yang
jelas tentang strateginya. Lalu ada taktik yang mana berhubungan dengan rencana
yang sebenarnya yang terkait dengan struktur dan reaktivitas. Selain itu,
menurut sumber yang saya baca juga strategi standar untuk menganalisis target
dan melanjutkannya itu tidak persis ada. Disini dibutuhkan kebebasan,
imajinasi, resiko yang mana ini adalah kata yang sering muncul dalam sintesis
senyawa organik serta kegiatan yang artistik dengan konsep keindahan dan
keanggunan didalamnya.
Dalam
berlangsungnya proses retrosynthesis maka ada beberapa langkah yang harus
diketahui atau istilah yang perlu diketahui yaitu diskoneksi yang merupakan
pemutusan ikatan, serta sinton yang erat hubungannya dengan reagen.
Adapun
beberapa strategi umum yang dapat dikenali adalah :
A. Sintesis
berorientasi Blok Bangunan
Berdasarkan
pada indentifikasi kesatuan struktural tertentu, suatu sintesis :
Contoh
lain :
B. Berdasarkan
hubungan gugus fungsi (FG)
Ide utama :
1. Target molekul
apapun yang terbentuk dari karbon dan juga gugus fungsi (FG).
2. Gugus fungsi
(heteroatom) mempolarisasi ikatan karbon.
3. Biasanya
diterapkan pada mekanisme heterolitik nukleofil atau elektrofil.
Manfaatnya untuk
mempertimbangkan karbon dari molekul mana saja yang sebagai agregat ionik yang
berasal pada hadirnya gugus fungsi. Simbol – dan + hanya menunjukkan potensi
reaktivitas situs elektrofilik atau nukleofilik.
Tergantung dengan peran
nukleofikik/elektrofiliknya maka dibedakan menjadi sinton a dan juga sinton d
serta diberi penomoran berdasarkan posisi relatif dari gugus fungsi dan juga
karbon yang reaktif.
Hubungan antara dua
gugus fungsi tergantu dari jaraknya, yang mana:
Salah satu contoh
analisis retro :
Salah
satu contoh senyawa yang mengalami retrosynthesis adalah strychnine, yang mana
prosesnya dimulai dari diskoneksi yang terjadi pada senyawa strychnine beberapa
kali yaitu:
Pada
gambar diatas, strychnine mengalami delokalisasi pada gugus amida sehingga
terbentuk lah senyawa ke 2. Diskoneksi selanjutnya yaitu :
Pada
gambar diatas terjadi lagi diskonesksi pada gusus eter, sehingga terlepas
ujungnya membentuk suatu sinton.
Diskoneksi
terjadi beberapa kali membentuk sinton, pada gambar diatas diskoneksi terjadi
pada C14.
Diskoneksi
yang selanjunya adalah pada C8 dan terakhir terjadi reaksi reduksi reduksi,
eliminsi membentuk senyawa ssederhana yang diinginkan. Terdapat 3 senyawa sederhana
untuk retrosynthesis strychnine.
Proses lengkapnya :
Permasalahan:
1. Pada
retrosintesis ini ada dilakukannya diskoneksi atau pemutusan ikatan. Pada retrosintesis senyawa strychnine dilakukan diskoneksi berkali-kali. Bagaimana caranya menentukan struktur yang akan didiskoneksi , dan bagaimana cara menentukan struktur yang mana yang akan didiskoneksi terlebih dahulu
2. Strychnidine
adalah turunan dari strychnine. Jike dilihat dari strukturnya perbedaan hanya
terletak pada C10, Jelaskan menurut pandangan anda apakah kedua senyawa ini
akan mengalami retrosintesis yang sama dan hasil yang sama?
3. Jika
dilihat, pada retrosintesis struktur strychnine diskoneksi dilakukan beberapa
kali. Apakah diskoneksi pada tiap struktur strychnine ini dapat dilakukan serentak? serta apakah hal ini nantinya akan mempengaruhi hasil dan peranan dari retrosintesis ini?
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusNama rahma
BalasHapusNim A1C117018
No 3
Menurut saya mengapa dalam retrosintesis struktur strychnine ini dilakukan berkali",alasannya yaitu agar didapatkan senyawa yang sederhana,nah kalo ditanya tentang apakah ada batasan dari proses diskoneksi ini jwbn saya ada.
2. Menurut saya itu tergantung dari sinton yg di dapat jika sintonnya sama berati retrosintesisnya juga akan sama dan sebaliknya jika sintonnya berbeda maka retrosintesisnya berbeda. Dimana Analisis retrosintetik berfokus pada Wieland-Gumlich aldehyde ( 3 ) sebagai prekursor strychnine yang paling efisien. Wieland-Gumlich aldehyde, setelah terputusnya cincin B, menyederhanakan untuk tetrasiklik keto anilin 24 yang mengandung unit trisiklik CDE kritis. Reaksi penataan aza-Cope / reaksi cyclization Mannich yang dikembangkan di laboratorium kami terlihat menghasilkan 24 dari prekursor 25 , perantara yang hanya mengandung dua cincin akhir strychnine (A dan D). Memutuskan hubungan dua ikatan heteroatom ke cincin siklopentana 25 dan menyederhanakan fragmen styrene menjadi aril keton menghasilkan 26 . Dalam arah sintetik, pembentukan cincin piperidin dan konfigurasi relatif yang tepat dari alkohol alilik tersier akan timbul melalui pembukaan intramolekul dari siklopentil epoksida yang berasal dari dienon 26 , suatu taktik yang telah dikembangkan selama sintesis awal kami yang lebih sederhana dari Strychnos alkaloid akuammicine. Intermediate 26 pada gilirannya akan berasal dari kopling Stil karbonil siklopenten 27 dan prekursor anilin. Stannane intermediate 27awalnya dibayangkan akan muncul dari penambahan 1,4- organometalik ( Z ) -butenyl yang dibuat secara penuh menjadi elektrofil siklopentenil enantioen yang diperkaya. Namun, dengan sambungan ini tidak pernah terwujud dengan cara yang memuaskan, meso -diacetate 28 menjadi bahan awal.
BalasHapusGambar retrosintesisnya bisa lihat blog saya https://alfulailaariyanti.blogspot.com/2019/11/blog-post_13.html?m=1
Semoga membantu:)
1. Menurut saya, untuk melakukan diskoneksi pada suatu senyawa terlebih dahulu harus mengenal gugus fungsiona dan molekul target, kemudian untuk posisi nya apabila bisa yaitu berada ditengah dan dalam keadaan datar atau tidak ada siklik nya.
BalasHapusNah pada strychnine ini terjadi dikoneksi itu pada C14 dan C8 sesuai dengan penjelasan retrosintetis diatas.