Senyawa Poliena dan Zat Warna
Pada blog kali
ini saya akan membahas sesuatu yang berbeda dari blog sebelumnya akan tetapi
hampir mirip, yaitu senyawa poliena dan juga zat warna. Apa sih senyawa poliena
ini? Senyawa poliena dapat didefinisikan sebagai suatu senyawa yang memiliki
banyak ikatan rangkap. Senyawa poliena ini juga digolongkan sebagai senyawa
organik yang tidak jenuh. Ikatan rangkap pada karbonnya nantinya akan mengalami
yang namanya konjugasi yang dapat memberikan sifat optik yang dapat diamati
oleh kita.
Selain penjelasan
diatas, kita harus tau juga tentang sifat dari poliena ini sendiri, poliena ini
lebih reaktif apabia dibandingkan dengan alkena walaupun sama-sama memiliki
ikatan rangkap.
Berikut adalah
beberapa contoh dari senyawa poliena:
Amphotericin B,
biasanya terdapat pada obat yang fungsinya menangani infeksi jamur
Nystatin juga
merupakan obat antijamur pada rongga mulut
Natamycin yang
digunakan untuk mengatasi infeksi pada jamur di mata
Dari ketiga
senyawa diatas dapat diketahuilah bentuk struktur dari poliena ini. Masih banyak
golongan dari senyawa poliena ini seperti kandisidin, pimariin, metil
partrikin, trikomisin, laukotriene, beta-karoten, karatenoid, dan
polyacetylenes, serta masih banyak lagi. Terkadang poliena ini digunakan oleh
manusia sebagai antibiotik, dan juga yang lainnya.
Dikarenakan sifat
optiknya, senyawa poliena ini cenderung pada warna pada suatu benda atau objek.
Contohnya:
Karotenoid yang
merupakan senyawa poliena isoprenoid yang berwarna kuning oranye yang dapat
memberikan warna pada tanaman, buah ataupun sayuran, senyawa ini memiliki
aktivitas antioksidan yang baik. Karotenoid sendiri dibedakan menjadi Xantofil
dan juga Karoten. Tanaman, buah dan sayuran yang mengandung karotenoid yaitu
kubis, labu kuning, jagung, wortel, tomat dan pepaya.
Permasalahan:
1. Asap rokok
dikenal memiliki banyak radikal bebas. Telah kita bahas bahwa karotenoid
memiliki aktivitas antioksidan. Menurut anda, apakah dengan mengonsumsi buah
atau sayuran yang mengandung karotenoid ini akan mengurangi dampak radikal
bebas pada perokok aktif ataupun pasif?
2. Saya pernah
melihat suatu vidio dimana pada vidio tersebut seseorang merebus wortel setelah
itu direndam pada air dingin yang mana disana terjadi perubahan warna yang mana
menjadi lebih terang warnanya. Menurut anda, apa yang terjadi pada senyawa
beta-karoten atau karotenoid yang terdapat pada wortel tersebut?
3. Mengapa poliena
lebih reaktif jika dibandingkan dengan alkena?
Hai Sulviana..
BalasHapusPerkenalkan saya Riska dengan NIM (A1C117076) akan menjawab permasalahan nomor 1, serorang perokok aktif atau pasif jika mengkonsumsi sayuran dan buah-buahan yang mengandung karetonoid dapat mengurangi radikal bebas yang disebabkan dari asap rokok tersebut. Misalnya jika kelebihan radikal bebas didalam tubuh kita akan menyebabkan stress oksidatif, dari penyakit ini bisa dikendalikan jika kita mengkonsumsi buah-buahan, sayuran yang kaya akan antioksidan. Beta-karoten mempunyai peranan dalam menangkal radikal bebas peroksil yang disebabkan asap rokkok didalam jaringan, serta beta-karoten ini juga mampu menahan oksigen reaktif dan radikal peroksil lalu menetralkannya. Tetapi dalam mengonsumsi beta-karoten kita perlu memperhatikan dosis yang tepat dalam mengonsumsinya.
Terimakasih..
Hai sulviana
BalasHapusSaya ruslan rabani dengan nim a1c117028 akan membantu menyelesaikan permasalahan no 3
Poliena dikatakan lebih reaktif dibandingkan alkena karena poliena itu senyawanya banyak ikatan rangkap dibandingkan dengan alkena yg hanya satu ikatan rangkap, hal ini yang akan menyebabkan terbentuknya delokalisasi elektron dan mempengaruhi atom karbon yg lainnya.
Terimakasih semoga membantu
2. Karena pada suhu yang tinggi dapat menurunkan kandungan beta-karoten dari wortel tersebut. Atau terjadi perubahan struktur yang mana suhu menyebabkan perubahan struktur atau isomerisasi dari trans ke cis pada struktur beta-karoten tersebut.
BalasHapus